PENGARUH PERANG RUSIA UKRAINA TERHADAP HARGA MINYAK BRENT, DAN HARGA GANDUM
Diajukan Oleh :
Filipus Antonio
NPM: 1961201001818
PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DARWAN ALI
SAMPIT
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pada tanggal 24 Februari 2022 Rusia menginvasi Ukraina perang ini dimulai oleh Presiden Putin karena gagal membujuk Ukraina agar tidak dalam North Atlantic Treaty Organization (NATO) selain hendak bergabung dengan NATO, Rusia akan terus melancarkan serangan ke negara Ukraina hingga tuntutan terpenuhi yaitu Ukraina menuliskan ke dalam konstitusi tentang netralitas negara Ukraina agar tidak pernah bergabung dalam aliansi NATO. Bergabungnya Ukraina dengan NATO dapat menjadi ancaman yang nyata karena Ukraina berbatasan langsung dengan negara Rusia dan mungkin jika Ukraian bergabung NATO akan membangun pangkalan militer yang berbatasan langsung dengan negaranya sehingga membahayakan bagi kedaulatan negaranya.
Invasi Rusia ke Ukraina telah menciptakan bencana krisis kemanusiaan dan mengancam stabilitas hubungan geopolitik. Perang telah menambah kekhawatiran yang meningkat terhadap perlambatan pertumbuhan global, kenaikan inflasi dan utang, serta lonjakan kemiskinan (Orhan, 2022). Rusia dan Ukraina merupakan negara produsen dan pengekspor bahan makanan, mineral, dan energi. Rusia dan Ukraina menyumbang sekitar 11% ekspor minyak.Dampak utama dari konflik invasi Rusia ke Ukraina terhadap ekonomi dunia adalah meningkatnya harga energi dan menurunnya kepercayaan terhadap pasar keuangan,khususnya negara berkembang akan menghadapi ancaman nilai tukar.
Perang Rusia Ukraina ini berdampak pada berbagai negara di dunia,termasuk Indonesia dampak yang nyata di rasakan saat ini adalah melonjaknya harga minyak Brent yang di akibatkan oleh produksi (supply) yang menurun dan terhambatnya distribusi. Selama periode konflik Rusia Ukraina , harga minyak Brent Blend mengalami fluktuasi yang signifikan tergantung pada perkembangan geopolitik dan kekhawatiran pasar. Namun, untuk mengetahui secara pasti harga minyak Brent pada periode tersebut, disarankan untuk mengacu pada sumber resmi atau platform perdagangan energi yang menyediakan data historis harga minyak pada periode tersebut.Perlu diingat bahwa harga minyak dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pasokan dan permintaan global, kondisi ekonomi, geopolitik, dan berbagai faktor lainnya. Oleh karena itu, harga minyak Brent selama periode konflik Rusia-Ukraina mungkin berfluktuasi secara signifikan. Harga minyak Brent sempat menyentuh harga US$ 100/barel, meski ditutup pada US$ 97,93/barel tembusnya harga minyak ke level US$ 100 per barel merupakan dari konflik Rusia. vs Ukraina Ini awal adanya kekhawatiran terganggunya pasokan minyak, mengingat Rusia merupakan salah satu negara penghasil minyak utama dunia. Penutupan kemarin sudah tembus 100 dollar per barel menunjukkan supply minyak global terganggu. Produksi Rusia itu kisaran 11 juta barel per hari. Sekitar 10% dari produksi minyak dunia.
Grafik 1.2.Data minyak Brent
Sumber: https://finance.yahoo.com/
Bagaimana salah satu negara yang berkonflik adalah pemain utama adalah pasar minyak dunia, maka perang akan mengarah pada apa yang dikenal sebagai ″short effect ″, yaitu naiknya harga minyak baik karena gangguan dalam pasokan (Coleman, 2012; Kilian, 2009; Kilian, 2014). Rusia adalah salah satu produsen dan eksportir minyak terbesar dunia, jika Rusia di jatuhkan sanksi internasional yaitu pembatasan mengekspor migas,maka dapat dipastikan akan mengakibatkan kenaikan harga migas dunia. Sebagian besar cadangan gas alam Rusia di Eropa tidak mungkin memproses dalam waktu dekat dan harga saat ini akan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap inflasi (Khudaykulova, M. et al., 2022)
Perang Rusia Ukraina ini berdampak pada berbagai negara di dunia,termasuk Indonesia dampak yang nyata di rasakan saat ini adalah harga pangan di dunia mengalami kenaikan setelah invasi Rusia ke Ukraina perang yang sedang terjadi sangat berpengarug terhadap distribusi bahan produksi pangan yang membuat rantai pasokan mengalami gangguan.Rusia dan Ukraina berperan dalam menghasilkan 29% gandum yang dijual di pasar dunia. Selain itu Ukraina adalah negara yang memproduksi 16 % jagung di dunia. Dengan adanya perang yang terjadi, dikhawatirkan harga pangan akan terus melonjak, karena belum diketahu kapan perang akan berakhir.
Gambar 3. Harga Gandum
Sumber: https://finance.yahoo.com/
Perang Rusia-Ukraina mendorong harga gandum naik ke level yang jauh lebih tinggi dari biasanya. Sebelum perang, Ukraina merupakan eksportir gandum terbesar.Wall Street Journal, sebuah media yang berbasis di New York, Amerika Serikat, menemukan bahwa Rusia telah mencuri gandum dari daerah Ukraina yang didudukinya dan menjualnya ke negara sekutunya di Timur Tengah.Ukraina merupakan sumber impor gandum terbesar bagi Indonesia, disusul oleh Argentina, Kanada, Amerika Serikat dan Australia.
Penelitian yang dilakukan oleh sebelumnya kebanyakan menggunakan analisis dalam bentuk Uji beda, dimana pada penelitian kali ini akan digunakan analisis yang berbeda yaitu dengan melihat pengaruh langsung antara perang Rusia-Ukraina terhadap kenaikan dan penurunan harga indeks saham gabungan (IHSG), Migas, dan Gandum. Penelitian ini akan dilakukan dengan mengamati harga IHSG, Migas dan Gandum selama 30 hari sebelum dan 30 hari sesudah terjadinya perang Rusia-Ukraina. Berdasarkan fenomena yang telah dijabarkan diatas dan pengembangan yang akan dilakukan maka penelitian ini perlu untuk dilakukan dengan tujuan untuk melihat pengaruh event perang Rusia-Ukraina Terhadap IHSG, Migas dan Gandum.
Rumusan Masalah
Apakah Perang Rusia Ukraina berpengaruh terhadap Migas ?
Apakah Perang Rusia Ukraina berpengaruh terhadap Gandum?
Tujuan penelitian
Dilihat dari rumusan masalah yang ada maka di dapat tujuan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
Untuk mengetahui pengaruh perang Rusia Ukraina terhadap harga migas.
Untuk mengetahui pengaruh perang Rusia Ukraina terhadap harga gandum .
Manfaat penelitian
Manfaat Teroritis
Dengan hasil penelitian ini diharapkan bisa membantu para peneliti sehingga bisa menambah referensi dan pengetahuan tentang dampak perang Rusia Ukraina terhadapat minyak,gandum,dan IHSG.
Diharapkan bisa menjadi ilmu baru bagi setiap pihak yang ingin menambah wawasan pengetahuan tentang perang Rusia Ukraina terhadap IHSG,Harga migas,dan Harga gandum.
Manfaat Praktis
Diharapkan dapat membantu investor dalam menambah referensi sehingga bisa membantu dalam pengambilan keputusan terutama saat terjadi peristiwa perang yang serupa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori efisiensi pasar (Teori Eficiency Market Hipotesis)
Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat perang yang terjadi dimana peristiwa tersebut memberikan informasi kepada investor sehingga harga saham akan mengalami fluktasi.oleh Sebab itu penelitian ini menggunakan Efficient market hypothesis( EMH) sebagai landasan teori utama.EMH bahwa konsep pasar yang efisien dimana harga saham di tentukan oleh informasi yang muncul sehingga memperngaruhi pergerakan saham baik itu informasi yang didapatkan dari fundamental perusahaan itu atau informasi yang diperoleh dari sumber lain sehingga pergerakan harga saham direfleksikan dari hasil informasi tersebut (Fama, 1970). Jadi ketika harga saham berubah-ubah hal itu di akibatkan informasi yang didapat kan investor, dalam masa peperangan antara rusia ukraina terjadinya perubahan besar terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG).Investor akan menilai saham berdasarkan yaitu nilai sekarang(net present value), dari pengembalian kas masa depan (future cash flows) dengantingkat risiko saham tersebut,ketika investor mengetahui ada informasi baru yang akan cepat bereaksi terhadap informasi dengan melakukan bid pada harga tinggi ketika informasi bagus (Good News) dan melakukan bid harga rendah ketika informasi buruk (bad news).Berikut di bawah ini jenis pasar menurut teori EMH:
a.Hipotesis efisiensi pasar bentuk lemah
Harga saham mencerminkan semua informasi masa lalu yang tersedia di pasar seperti data harga,volume perdagangan atau short interest tidak membutuhkan biaya untuk mendapatkanya karena data perdagangan telah tersedia di pasar.Investor akan berusaha mengambil keuntungan dengan cara membaca pola data dari masa lalu jika data masa lalu tersebut mengadung sinyal yang dapat mengeksploitasi sinyal tersebut jika sinyal tesebut menghilangnilainya dan akan segera terlihat dalam harganya (Bodiee et al,2008)
b.Hipotesis efisiensi pasar bentuk setengah kuat
Menyatakan bahwa semua informasi tersedia pasar termasuk informasi poteni pertumbuhan harus telah tercermin di dalam harga saham seperti data,produk,kualitas,manjemen,komposisi laporan kuangan seperti neraca,laba,proyeksi dan perlakuan akutansi.Ketika informasi telah di ketahui investor maka refleksi sduah ada pada harga saham (Bodie et al,2008)
c.Hipotesis efisiensi pasar bentuk kuat
Harga saham mencerminkan semua iinformasi yang relevan termasuk informasi yang hanya tersedia untuk pihak internal perusahaan (interval) walapun pihak manajement dan karyawan perusahaan mempunyai akses untuk mengetahui informasi sebelum tersedia dipasar,tidak memungkinkan mereka untuk mengambil keuntungan dengan melakukan perdaganganberdasrkan informasi tersebut semua informasi tersbut akan langsung di publikasikan (Bodie et al,2008).
2.1.2 Minyak dunia
Jika salah satu negara yang berkonflik adalah pemain utama dalam pasar minyak dunia, maka perang akan mengarah pada apa yang dikenal sebagai ″short effect ″, yaitu naiknya harga minyak baik karena gangguan dalam pasokan atau karena kenaikan permintaan preventif (Coleman, 2012; Kilian, 2009; Kilian, 2014). Rusia merupakan salah satu negara produsen dan eksportir minyak dan energi terbesar dunia, jika konflik militer menyebabkan Rusia dijatuhi sanksi internasional berupa pembatasan kemampuan eskpor minyak, maka dapat dipastikan ekspor berikutnya adalah kenaikan harga energi dunia. Kenaikan harga energi hanya akan mendorong inflasi. Sehingga akibat banyak negara-negara yang berperan sebagai mesin penggerak ekonomi dunia, seperti Cina, Jepang, dan Eropa yang merupakan net importir energi, dengan kenaikan harga minyak akan membatasi pertumbuhan global. Kecuali di AS yang usaha mencukupi kebutuhan sendiri energinya, tetapi harga minyak yang tinggi akan menyebabkan pengalihan sebagian pendapatan dari konsumen ke produsen, yang pada akhirnya akan menimbulkan potensi buruk pada sisi permintaan (Liadze, I. et al., 2022).
Keperluan minyak mentah yang semakin meningkat seiring dengan munculnya negara-negara industri yang baru secara tidak langsung akan mempengaruhi harga minyak mentah dunia. Hal tersebut jika dikaitkan dengan aktivitas perekonomian maka harga minyak akan berpengaruh terhadap perekonomian suatu negara. Bagi negara penghasil minyak (pengekspor), kenaikan harga minyak menggambarkan adanya pemindahan kesejahteraan dari negara pengimpor minyak ke negara pengekspor minyak. Hal ini akan berdampak pada penerimaan dan kesejahteraan masyarakatnnya. Selanjutnya, akan berdampak pada perekonomian. Haldane (1997) mengemukakan bahwa aktivitas ekonomi yang tinggi akan menekan inflasi dan mata uang terapresiasi di negara pengekspor minyak. kenaikan harga minyak dunia akan mendorong kenaikan indeks harga saham. Hal ini karena kenaikan harga minyak dunia mendorong perekonomian sehingga terjadi peningkatan permintaan agregat dan meningkatnya kesejahteraan. Dengan tingkat kesejahteraan masyarakat yang tinggi maka masyarakat cenderung melakukan investasi pada instrumen saham Rati dan Park (2007).
Kenaikan harga komoditas, terutama nonmigas akan mempengaruhi dan menekan nilai ekspor Indonesia, terlihat dengan harga komoditas non- migas, seperti batu bara dan CPO yang mempengaruhi pada ekspor Indonesia. Nilai impor Indonesia juga naik sampai periode yang tidak bisa ditentukan ketika dua negeri itu masih berperang (Yusuf, 2022).
2.1.3 Gandum
Mesir merupakan Sektor pertanian selama ini tidak mampu menghasilkan bahan pangan pokok secara cukup untuk warganya, seperti gandum dan biji-bijian untuk minyak nabati. Akibatnya, kondisi ketahanan pangan Mesir bisa dibilang rapuh dan sangat bergantung pada impor. Agar dapat memenuhi kebutuhan roti dan minyak sayur, makanan pokok warganya yang berjumlah 105 juta orang, pemerintah Mesir mengandalkan volume besar impor bersubsidi besar-besaran. Akibatnya Mesir saat ini adalah importir gandum terbesar di dunia dan satu di antara 10 importir minyak bunga matahari terbesar di dunia. Dampaknya, secara politik pun pemerintahan Presiden Abdel-Fattah el-Sisi kini rentan karena meroketnya harga bahan pangan pokok yang mencapai tingkat yang melampaui anggaran negara (Tanchum, 2022).
Negara-negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara menjadi salah satu kawasan paling terdampak akibat dari konflik berkepanjangan kedua negara tersebut. Menurut Juru Bicara Regional MENA (Middle East and North Africa) untuk Program Pangan Dunia PBB, konflik sangat berisiko akan membuat pembeli dari Asia ke Afrika dan Timur Tengah rentan terhadap gandum yang lebih mahal jika pasokan terganggu. Itu akan menambah biaya komoditas pangan yang tertinggi dalam satu dekade sebab harga gandum mencapai rekor tertinggi yaitu 387 Dolar AS per ton dalam perdagangan Eropa pada bulan Maret 2022 (Sawy, 2022).
Perang Rusia Ukraina sangat memengaruhi pasokan gandum untuk kebutuhan global sekitar 50 negara yang menggantungkan sekitar 30% impor gandumnya dari Rusia Dan Ukraina.Gandum bukan salah satu pangan utama akan tetapi kebutuhan gandum di Indonesia sangatlah tinggi,gandum bukan produk asli Indonesia dan sulit untuk di budidayakan maka dari itu gandum masih di pasok dari berbagai negara yang memmiliki budidaya gandum termasuk Rusia Dan Ukraina .
2.2 penelitian Terdahulu
Untuk menghasilkan kerangka konseptual dan hipotesis yang sesuai maka diperlukan penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitian, diantaranya yaitu:
No nama penulis/tahun hasil penelitian persamaan perbedaaan
1 Dano,2022 Konflik Rusia-Ukraina akan menyebabkan guncangan pasokan energi dan akan
berujung pada kenaikan harga energi global Meneliti tentang perang Rusia Ukraina terhadap harga migas penelitian ini berfokus pada dampak yang ditimbulkan perang Rusia Ukraina terhadap pemerintah
2 Andriansyah&Irwand, 2023 penelitian ini bertujuan untuk mengetehaui adanya perbedaan abnormal return dan trading volume activity saat sebelum dan sesudah pengumuman invasi rusia ukraina Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari harga saham
harian dan bulanan pada penelitian ini data yang digunakan harga saham tahunan
3 Laluraa&Palandeng&Mangantar,2022 Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dijelaskan di atas bahwa tidak ada pengaruh perisitiwa invasi Russia ke Ukraina terhadap abnormal return dan trading volume activity pada perusahaan logam dan mineral, perang Rusia Ukraina terhadap pasar modal penelitian terdahulu lebih fokus di industri pertambangan yang di timbulkan perang Rusia Ukraina terhadap IHSG
4 Mekel&Maramis&Saerang,2023 Terdapat perbedaan rata-rata Frekuensi Perdagangan yang signifikan sebelum dan sesudah perang antara Rusia dan Ukraina, dapat disimpulkan bahwa pasar bereaksi dari perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. penelitian ini sama sama melihat reaksi pasar modal atas perang Rusia Ukaraina Pada penelitian ini melihat reaksi pasar modal atas perang Rusia Ukaraina
5 Dwijaya&Kasim&Saparman,2023 kandungan informasi terjadinya perang kedua negara tidak terlalu besar dan tidak berdampak negatif pada pengembilan keuntungan melalui retun saham yang terdaftar di Indeks Kompas 100 ingin menetahui dampak yang oleh Perang Rusia Ukraina pada BEI pada penelitian ini ingin mengetahui dampak pada IHSG,Migas,dan Harga Gandum
6 Kusuma&Siregar&Az- zahra&Apriyadi,2022 Terjadinya sebuah peristiwa memberikan informasi yang dapat menimbulkan reaksi terhadap pasar modal sehubungan dengan tingkat efisiensi pasar tersebut. Hal tersebut ditunjukkan dengan terjadinya abnormal return pada saham, yang dapat mempengaruhi bagaimana investor dalam mengambil keputusan melihat reaksi di pasar modal sebgai akibat dari perang Rusia Ukraina sedangkan penelitian ini hanya fokus pada Indeks harga saham gabungan (IHSG)
2.3 Kerangka konseptual
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana pengaruh perang Rusia Ukaraina, terhadap harga Minyak Brent,dan harga Gandum digambarkan dalam bentuk kerangka konseptual sebagai berikut:
Gambar 4 kerangka konseptual
2.3 Hipotesis penelitian
Berdasarkan latar belakang,perumusan masalah,tujuan penelitian,landasan teori,dan penelitian terdahulu serta kerangka konseptual diatas maka hipotesis yang di ajukan dalam peneliatian ini sebagai berikut:
2.3.1 Perang Rusia Ukraina terhadap IHSG
Perang Rusia Ukraina ini menyebakan berbagai kekacauan ekonomi untuk berbagai negara termasuk Indonesia dan juga perang Rusia Ukraina ini meyebakan kepanikan di pasar modal dimana para investor ini menjual saham dengan harga yang kurang mumuaskan untuk mereka karena mereka takut akan merosot terus menerus yang di akibatkan oleh perang ini.Penelitian terdahulu Perang kedua negara tidak hanya berdampak pada sektor energy.Jika terjadinya suatuperistiwa yang secara global seperti perang akan berpengaruh terhadap reaksi di pasar modal (Tandelilin,2001).Kemudian pada saat perang terjadinya perunahaan indeks harga saham gabungan(IHSG) bahwa perang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return IHSG. Perang kedua negara tidak hanya berdampak pada sektor energi, melemahnya sektor saham terjadi pada beberapa belahan seperti negara di eropa yang mengalami abnormal negatif signifikan (Ahmed et al., 2022; Boungou & Yatié, 2022; Nerlinger & Utz, 2022).
H1 : Peristiwa Perang Rusia Ukraina berpengaruh negatif terhadap IHSG
2.3.2 Perang Rusia Ukaraian terhadap Harga Minyak Brent
Perang Rusia Ukraina ini juga menyebakan harga Minyak Brent melonjak tinggi dikarenakan Rusia adalah pengekspor minya brent untuk berbagai negara termasuk Indonesia dimana jika perang ini masih terus berkelanjut maka harga minyak akan terus naik., Minyak Brent melakukan pembatasan perdagangan yang menyebabkan kenaikan minyak dunia (Khudaykulova, M. et al., 2022). Rusia adalah peyedia dua perlima minyak ke Eropa, sehingga dapat di perkirakan perang akan meyebabkan guncangan pasokan minyak akan mengalami kenaikan harga (Ozil, P.K., 2022)
H2 : Peristiwa Perang Rusia Ukraina berpengaruh Positif terhadap Harga Minyak Brent
2.3.3 Perang Rusia Ukraian terhadap Harga Gandum
Perang Rusia Ukraina ini meyebakan harga gandum mengalami kenaikan dimana Ukraina adalah pengekspor gandum terbesar untuk berbagai negara termasuk Indonesia dimana gandum ini salah satu bahan utama untuk berbagai olahan seperti mie dan olahan kue. Hal ini berdampak pada perdagangan Indonesia dimana kondisi ini dibuktikan dengan turunnya laju impor dari Ukraina sepanjang Maret 2022 ke Indonesia (Rosana, 2022). Perekonomian global yang terjadi diakibatkan perang Rusia Ukraina meyebabkan kenaikan harga pangan sehingga terjadinya kenaikan (Ozili,2022).
H3 : Peristiwa Perang Rusia Ukraina berpengaruh Positif terhadap Harga gandum.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang meliputi data sekunder, untuk bertujuan menilai pengaruh perang rusia ukraina berpengaruh terhadap indek harga saham gabungan(IHSG),harga migas,dan harga gandum. Adapun dat
a dalam penelitian ini adalah data time series, artinya peneliti hanya meneliti satu objek dalam kurun waktu 30 hari sebelum terjadinya perang dan 30 hari sesudah perang. Penelitian ini menggunakan satu variabel independen yaitu perang Rusia Ukraina sedangakan memiliki dua variabel dependen yaitu Y1 Harga Minyak Brent ,Y2 Harga Gandum.
3.2 Populasi dan Sample
Populasi suatu penyemarataan didalamanya terdapat sebuah subjek dan objek yang memiliki ciri khas serta kualitas ditetapkan untuk dipelajari dan akhirnya dapat diseimpulkan hasilnya.Populasi dalam penelitian ini adalah perang terhadap Harga IHSG sebesar 90% , pada tanggal 01 Januari 2022 s.d 31 Desember 2022 dengan periode 1 tahun pengambilan data. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling yaitu berdasarkan kriteria waktu pengamatan selama 30 hari sebelum perang s.d 30 hari setelah perang. Sampel dalam penelitian ini adalah harga Minyak Brent dan harga Gandum sebesar 10 % selama tanggal 26 Januari s.d 23 Februari 2022 dengan pengamatan selama 1 bulan.
3.3 Sumber dan Jenis Data
Jenis data pada penelitian ini adalah time series, yaitu data dengan karakteristik banyak waktu dengan satu fokus objek penelitian. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang terdiri dari harga IHSG, Migas dan Gandum. Sumber data penelitian didapatkan dari https://id.investing.com/
3.4 Operasionalisasi variable
Pada penelitian ini sebelum melakukan pengujian lebih lanjut maka perlu dilakukan operasionalisasi terhadap variabel yang dapat dilihat yaitu sbb:
3.4.1 peristiwa perang Rusia Ukaraina
Menurut Pratama (2022),Ukraina ingin dengan NATO maka Rusia memasukan negara yang menjadi musuh negara lainya.Peristiwa perang Rusia-Ukraina akan diukur menggunakan variabel dummy, dengan ketentuan yaitu selama tanggal periode pengamatan yaitu 30 hari sebelum dan 30 hari sesudah dimana yang akan di berikan nilai 0 adalah 30 hari sebelum, sedangkan tanggal diluar periode 30 hari sesudah akan diberi nilai 1. Pada tanggal 25 Januari sampai dengan 23 Febuari akan mendapatkan nilai 0, sedangkan di luar tanggal 24 Febuari sampai dengan tanggal 25 Maret akan mendapatkan nilai 1.
3.4.2 Harga Minyak Brent
Harga Minyak Brent Blend dapat berpengaruh terhadap pasar modal. Bagi negara pengekspor minyak dan perusahaan sektor pertambangan, kenaikan harga minyak Brent dapat memberikan keuntungan karena akan menarik minat investor. Akan tetapi, bagi perusahaan di luar sektor pertambangan, hal ini akan mengakibatkan kerugian karena biaya operasional meningkat..
Harga minyak dunia mengalami kenaikan terutama setelah perang Rusia Ukraina pada tanggal 24 Febuari 2022 mencapai di atas $ 100 /bbl.
Variabel Harga Migas diukur dengan kenaikan dan penurunan yang didapat melalui rumus:
〖Return MB〗_t= (〖Harga Sekarang〗_t-〖Harga Kemarin〗_t)/〖Harga Kemarin〗_t
Dimana :
Return MB = Return Minyak Brent
3.4.3 Harga Gandum
Menurut Ariani (2007), banyaknya impor gandum untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri cukup beralasan mengingat bahan pangan ini belum dapat diproduksi di dalam negeri. Variabel Harga Gandum diukur berdasarkan kenaikan dan penurunan harga gandum yang didapat melalui rumus:
〖Return Gandum〗_t= (〖Harga Sekarang〗_t-〖Harga Kemarin〗_t)/〖Harga Kemarin〗_t
Statitistik Destriptif
Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif. Nilai rata-rata (mean), nilai median (median), nilai maksimum (maksimum), dan nilai minimum (minimum) pada data yang diberikan mengungkapkan suatu karakteristik dari data yang akan diuji. Statistik deskriptif pada penelitian ini menggunakan software Eviews9.
Uji stasioneritas
Menurut Ariefianto (2012), pengujian stasioneritas data adalah hal yang penting dalam analisis regresi data urut waktu. Uji stationer ini dilalukan untuk menghindari spurious regression (regresi palsu), ). Pengujian stasioneritas dilakukan dengan menggunakan unit roots test yang ada pada program eviews 9 yaitu dengan kriteria:
Apabila nilai Sig ˂ 5%, maka data dinyatakan stasioner
Apabila nilai Sig ˃ 5%, maka data dinyatakan tidak stasioner
3.7 Uji Asumsi Klasik
3.7.1 Uji multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah terdapat hubungan antar variable bebas dalam model regresi ). Hubungan linear antar variabel bebas inilah yang disebut dengan multikolinearitas.
Apabila nilai VIF ˂ 5, maka data dinyatakan multikolinieritas
Apabila nilai VIF ˃ 5 , maka data dinyatakan tidak multikolinieritas
3.7.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisikas di gunakan untuk menguji ada tidaknya kesamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji Heteroskedastisikas bearti ada varian variable pada model regresi yang tidak sama Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, Imam 2013. Terjadinya heteroskedastisitas, jika nilai dari probabilitas signifikansinya dibawah batas alpha yang disyaratkan, yaitu sebesar 0,05 atau 5%, pada penelitian ini menggunakan bantuan dari program Eviews 9.
3.7.3 Uji Autokorelasi
Autokorelasi bisa didefinisikan sebagai korelasi di antar anggota observasi yang diurut menurut waktu (seperti deret berkala) atau ruang (seperti data lintas-sektoral) (Gujarati, 2006).Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi observsi satu dengan observasi lain yang diuraikan dengan preubahaan waktu. Menurut Engle (1982) jika data berupa white noise autokerelasi menggunakan correlogram aoutiregresif, menunjukana bahwa tidak ada autokerelasi yang di tunjukan oleh Durbin Watson sebesar 1,7-2,4 . Pada penelitian ini menggunakan bantuan dari program Eviews 9.
3.8 Teknis Analisis Data
Penelitian ini menggunakan data time series dengan rentang waktu pengamatan event 30 hari sebelum dan 30 hari sesudah perang Rusia-Ukraina. Penelitian ini alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Berdasarkan hal tersebut maka model estimasi yaitu sbb:
Model I
〖Rminyak〗_t=〖b2+ b3〗^* 〖Ev Perang〗_t+ e_t 2+ 〖b4 Rminyak〗_(t-1 )
Model I
〖RGandum〗_t=〖b4+ b5〗^* 〖Ev Perang〗_t+ e_t 3+b6 〖Rgandum〗_(t-1)
Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah bebas secara parsial individu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variable terikat penelitian. Tingkat alpha yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 10%. Pengujian ini menggunakan bantuan program eviews 9 dengan kriteria:
Apabila nilai Probabilitas ˂ 10%, maka dapat disimpulkan jika Ha1, Ha2, dan Ha3 diterima dan H01, H02 serta H03 ditolak.
Apabila nilai Probabilitas ˃ 10%, maka dapat disimpulkan H01, H02, H03 diterima dan Ha1, Ha2, serta Ha3 ditolak.
Pada penelitian ini sebelum mementukan pengaruh antara variabel independen terhadap dependen maka perlu dibentuk hipotesis statistik sebagai dasar pengambilan keputusan hipotesis penelitian ditolak atau diterima. Berikut dibawah ini merupakan hipotesis statistik dalam penelitian ini yaitu:
H2 : Peristiwa Perang Rusia-Ukraina berpengaruh negatif terhadap Harga minyak Brent
H02 : b3 ˃ 0 Peristiwa Perang Rusia-Ukraina berpengaruh positif terhadap Harga Minyak Brent
Ha2 : b3 ≤ 0 Peristiwa Perang Rusia-Ukraina tidak berpengaruh positif terhadap Harga minyak Brent
H3 : Peristiwa Perang Rusia-Ukraina berpengaruh negatif terhadap Harga gandum
H03 : b5 ˃ 0 Peristiwa Perang Rusia-Ukraina berpengaruh positif terhadap Harga gandum
Ha3 : b5 ≤ 0 Peristiwa Perang Rusia-Ukraina tidak berpengaruh negatif terhadap Harga gandum
3.10 Uji kelayakan Model
3.10.1 Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui bahwa semua variable independen dalam model dapat mempengaruihi variable dependen secara besamaan.Nilai probabilitas di gunakan untuk mengevaluasi hasil pengujian,yang harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1.Jika probabilitas (F-statistik) ˂ α (0.05) signifikansi,maka model penelitian sudah baik
2..Jika probabilitas (F-statistik) ˃ α (0.05) signifikansi,maka maka model penelitian sudah tidak baik.
3.10.2 Uji Koefisien Determinasi
Uji Koefisien Determinasi digunakan untuk mengukur kemampuan dari variable independen dalam dalam mempengaruhi variabel dependen, dimana semakin besar pengaruh yang dapat ditimbulkan pada variabel dependen, maka model penelitian yang digunakan akan semakin bagus. Dalam koefisien determinasi nilainya diukur diantara angka nol sampai satu (Ghozali, 2011)
Place this order or similar order and get an amazing discount. USE Discount code “GET20” for 20% discount